Minggu, 14 November 2010

BAHASA JEPANG (NIHON-GO)

Bahasa Jepang termasuk dalam rumpun bahasa Ural Alta, namun dalam
perkembangannya tidak menunjukkan hubungan yang nampak secara langsung dengan rumpun bahasa Ural – Alta seperti korea dan Mongolia, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh sistem pemerintahan dan masyarakat yang tertutup, sehingga rumpun bahasa tersebut berkembang dengan sendirinya.

1. Huruf Hidup Dan Huruf Mati  

Dalam bahasa Jepang huruf hidup adalah a, i, u, e dan o dan pada umumnya sama seperti pada bahasa Indonesia dan huruf mati seperti m, s dan lain-lain juga diucapkan sama seperti bahsa Indonesia namun ada beberapa huruf yang memiliki pengecualian salah satunya adalah huruf g, apabila huruf ini terletak di awal kata mka dibaca g namun bila huruf ini terletak ditengah kata maka di baca ng,  contoh Nagai (panjang) dibaca nangai. Huruf n apabila terletak di akhir kata maka dibaca ng contihnya nipon ( Jepang)
Dibaca Nipong, dan huruf r dibaca antara r dan l. dalam bahasa Jepang ada beberapa huruf yang tidak digunakan yaitu L, X, dan V.

2. Kata Benda
           
            Dalam bahasa Jepang kata benda tidak terdapat bentuk tunggal atau jamak, pada umumnya tidak mempunyai kata sandang contohnya tegami (surat) dan sesudah kata benda kita menemptkan kata ‘wa’ contohnya kono heya wa chisai desu ( kamar itu kecil), sono uchi wa takai desu ( rumah itu tinggi), untuk menggunakan ‘ini’sono uchi wa takai desu ( rumah itu tinggi), untuk kata ‘ini’ kita menggunakan ‘Kono” dan kata ‘itu’ kita menggunakan sono atau ano contohnya kono shinbun (surat kabar itu), sono hon (buku itu), ano uchi (rumah itu).

3. Kata Ganti

            Dalam bahasa Jepang ada bermacam- macam kata ganti yaitu :watashi (saya),anata (kamu/anda), kare (ia, dia ‘laki-laki’), kanojo (ia, dia ‘perempuan’), watashitachi (kami, kita), dan, karera ( mereka), kata ganti ini digunakan untuk pokok kalimat dan untuk menujukan penderita maka kita menempatkan ‘o’ atau ni dan bila menunjukan kepunyan, kita menempatkan ‘no’. contohnya : watashi wa sensei desu (saya adalah guru), Indura-san wa watashi ni tegami o kakimasu ( tuan Indra menulis surat untuk saya) , watashi no heya ( kamar saya), watashitachi no niwa ( kebun kami).

4. Kata Kerja

            Dalam bahasa Jepang kata kerja diletakan di akhir kalimat namun perlu diingat bahwa kata kerja yang berkahiran ‘bu’, ‘mu’ berubah menjadi ‘nda’ dalam betuk lampau  contohnya asobu (bermain) berubah menjadi asonda dan dalam bentuk seda dalah asonde,
-         untuk membentuk cara sopan, kata kerja asli diganti dengan ‘masu’, contoh: iku (pergi) menjadi ikimasu.
-         Untuk bentuk lampau ‘masu’ diganti dengan mashita contoh watashi wa heya e ikimashita ( saya pergi kekamar ) .
-         Untuk bentuk negatif masu diganti dengan masen dan lampaunya masen deshita contohnya : kono onna wa ikimasen ( wanita itu tidak pergi), uchi o mimasen deshita (saya tidak melihat rumah itu).
-         Untuk menyatakn keinginan maka kita menggunakan ‘tai’ contohnya: aketai (ingin membuka), hometai = (ingin memuji)

5.  kata Sifat

            Ada dua macam kata sifat dalam bahasa jepang yaiti kata sifat yang berakhira ‘ii’, ‘ai’, ‘oi’ dan kata sifat yang tidak berkhiran ‘i’. kanashii (sedih), mijikai (pendek), osoi (lambat), takai (tinggi), kirei na(cantik, bersih, bagus), baka na (bodoh).
Contoh: sono uchi wa takai desu (rumah itu tinggi), kirei na kodomo (anak cantik), bila tidak ada kata kerja, kita menambahkan desu dalam kalimat contohnya : kodomo wa kirei desu ( anak itu cantik).

6. Lain – Lain

-         untuk membentuk tingkat kita menempatkan yori untuk tingkat lebih dan ichiban / mottomo untuk tingkat paling
-         untuk menyatakan ada dan tidak, kitamenggunaka ga arimasu untuk ada dan ga arimasen untuk tidak ada contohnya: heya ga takusan arimasu (ada berapa kamar)
-         untuk membentuk perintah kita menggunakan kudasai contoh : kaite kudasai (silahkan tulis), okake Kudasai ( silahkan duduk).
-         Untuk awalan dan akhiran kita menempatkan ‘mai’ (tiap-tiap), ko(kecil), go (bahasa), jin (orang), ya (tukang) contohnya:maisa (tiap-tiap malam), koneko ( kucing kecil), ei-go (bahasa Inggris), nihon-jin, kutsuya ( tukang sepatu).
-         Untuk ajakan kita merubah masu menjadi masu contoh ikimasu (pergi) menjadi ikimasho (ayo pergi).
-         Untuk membetuk kalimat Tanya kita menggunakan ‘ka’ diakhir  kalimat contohnya : kore wa anata no heya desu ka ( apakah ini kamar anda), dan bias juga dengan menambahkan ‘ne’  diakhir kalimat contohnya kore wa anata no hon desu ka ( ini buku anda, bukan ).


Nah belajar bahasa Jepang gak terlalu sulit kan,, ayo gali terus pengetahuanmu tentang bahasa Jepang,, oh y jang lupa tinggalkan komentar ya di blog ini..Arigatou Gozaimasu.

2 komentar:

Minami Hikari mengatakan...

arigato nih sensei Indra san..kbtulan w g bljr nihon-go..Krenzz..:)

Indra Itshada mengatakan...

dou itashimashita,,,minami-chan jgn panggil sensei cz kita kn msh sama2 belajar Nihon-Go cz saya jg msh amatir..heheeheheheee.